Sabtu, 30 Juni 2012

money

Uang bisa membeli rumah, tetapi tidak bisa membeli kediaman yang damai.
Uang bisa membeli tempat tidur, tetapi tidak bisa membeli kenyenyakan tidur.
Uang bisa membeli sebuah jam, tetapi tidak bisa membeli waktu.
Uang bisa membeli buku, tetapi tidak bisa membeli pengetahuan.
Uang bisa membeli makanan, tetapi tidak bisa membeli nafsu makan.
Uang bisa membeli jabatan, tetapi tidak bisa membeli penghormatan.
Uang bisa membeli darah, tetapi tidak bisa membeli kehidupan.
Uang bisa membeli obat, tetapi tidak bisa membeli
kesehatan.
Uang bisa membeli seks, tetapi tidak bisa membeli cinta.
Uang bisa membeli asuransi, tetapi tidak bisa membeli rasa aman.

Ingatlah, uang bukanlah segalanya. Ada banyak sekali hal lain yang lebih berharga dari sekedar uang.

Semoga bermanfaat. Aamiin.

01.07.2012.
TMD - Giving spirit for you all.

Ps : Jika sahabat-sahabat TMD merasa artikel ini bermanfaat silahkan tag dan share keteman-teman.

Jumat, 29 Juni 2012

U A N G

Sekejam itukah "U A N G" dimata kita

mulai dari :
cinta
persahabatan
keyakinan
jabatan
moral
harga diri
kepercayaan
dan masih banyak lain'y.

begitu mudah'y pecah gara_gara "U A N G"

Ya Allah...
ampunilah dosa2 hambaMu ini.

*JERITAN ORANG_ORANG MISKIN

Selasa, 12 Juni 2012

I love U "MOM"

Photo: Seperti mentari yang datang di pagi hari, ia menyambut penduduk bumi dengan penuh kehangatan.

Seperti hujan yang membasahi bumi, ia menumbuhkan tanaman-tanaman di bumi dengan penuh kesetiaan.

Seperti bintang terang di malam hari, ia memberi senyuman pada penduduk bumi dengan penuh kedamaian.

Dan, itulah yang ku dapatkan darimu ibu.
Kau memberi kami kehangatan dengan pelukanmu di saat kami mulai kedinginan karena banyaknya air mata yang membasahi pipi.
Kau setia menemani kami bukan saat kami bisa membuatmu bahagia, tapi kau juga setia memaafkan kami di saat kami mulai melakukan seribu satu kesalahan.
Dan, kau memberi kami kedamaian dengan kehangatan dan kesetiaan yang selalu kau curahkan pada kami, pada anakmu yang tak pernah membahagiakanmu, dan pada anakmu yang selalu membuat seribu satu kesalahan.

Ibu...
Tuhan menciptakan kau dengan tiga pasang mata,
Sepasang mata pertama dapat menembus ‘pintu’ yang tertutup rapat dan kau bertanya pada kami, ‘Apa yang sedang kau lakukan didalam situ nak?’ padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya. Sepasang
mata kedua itu di letakkan Tuhan di belakang kepala ibu, sehingga kau bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, kau dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh kau lihat. Dan, sepasang mata ketiga untuk menatap lembut kami anakmu yang mengakui kekeliruan yang kami lakukan. Mata itu bisa bicara! Mata itu berkata, ‘Saya mengerti dan saya sayang padamu nak!’ meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.

Ibu....
Kasih sayang dan cintamu itu seperti derasnya hujan yang menumbuhkan tanaman di bumi dengan indah sehingga menghasilkan buah matang meranum pada tanaman itu.
Dengan derasnya cinta dan kasih sayangmu itu, kau mampu menumbuhkan semangat dan gairah kami untuk tetap melangkah maju di kehidupan yang tak mudah ini, dan kau tak akan pernah berhenti mengguyur kami dengan derasnya cinta dan kasih sayangmu hingga kau benar-benar yakin bahwa kehidupan yang tak mudah ini mampu kami perlakukan dengan indah, seindah doa yang kau lantunkan pada Sang Maha Kuasa di atas sajadah di keheningan malam, seindah kesabaran yang kau lukiskan di atas kanvas keimanan, seindah kebersyukuran yang senantiasa kau lantunkan di atas bukit ketakwaan, dan seindah tindakan yang kau lakukan di atas jalan kesungguhan.

Ibu....
Air matamu itu seperti jernihnya air yang mengalir dari pegunungan menuju samudera kehidupan dan terjun ke sungai-sungai kebahagiaan yang memercikkan air senyuman, harapan dan keberanian di setiap kejernihan air yang mengalir.

Ibu....
Doamu itu bagaikan perisai emas yang tak hanya mampu melindungi kami dari gangguan tapi juga mampu mengindahkan kami dengan emas keyakinan dan menyilaukan keragu-raguan hingga sikap ragu-ragu enggan menghampiri kami dan pergi dari kehidupan kami untuk selama-lamanya.

Ibu....
Kami sadar,
Kami tahu,
Kami mengerti,
Berjuta tindakan yang kami lakukan untuk membuat kau tersenyum tak akan cukup mampu menggantikan derasnya cinta dan kasih sayangmu, takkan bisa menghapus air matamu dan takkan mampu menghentikan doamu pada Sang Pencipta.
Namun kami yakin,
Dan, kami percaya,
Satu doa yang kami ucapkan pada Sang Maha Kuasa cukup mampu membuat hati ibu sebahagia anak rusa, jiwa ibu sekuat pohon beringin, hidup ibu seindah bunga tulip di Amsterdam, pikiran ibu sebersih udara pegunungan, dan wajah ibu secantik bidadari surga.

Tuhan,
Di setiap sendi kehidupan, kami sering melukai hati ibu kami, kini saatnya kami memohon pada Engkau agar Kau bersedia mengobati luka ibu kami dengan curahan cinta, dan kasih sayangMu pada ibu kami sebagaimana ibu kami mencintai dan menyayangi kami. Aamiin

03.05.2012.
TMD - Giving spirit for you all.

Banyak menulis, banyak berkata, banyak berdosa. Maafkan admin ya sahabat TMD?
Seperti mentari yang datang di pagi hari, ia menyambut penduduk bumi dengan penuh kehangatan.

Seperti hujan yang membasahi bumi, ia menumbuhkan tanaman-tanaman di bumi dengan penuh kesetiaan.

Seperti bintang terang di malam hari, ia memberi senyuman pada penduduk bumi dengan penuh kedamaian.

Dan, itulah yang ku dapatkan darimu ibu.
Kau memberi kami kehangatan dengan pelukanmu di saat kami mulai kedinginan karena banyaknya air mata yang membasahi pipi.
Kau setia menemani kami bukan saat kami bisa membuatmu bahagia, tapi kau juga setia memaafkan kami di saat kami mulai melakukan seribu satu kesalahan.
Dan, kau memberi kami kedamaian dengan kehangatan dan kesetiaan yang selalu kau curahkan pada kami, pada anakmu yang tak pernah membahagiakanmu, dan pada anakmu yang selalu membuat seribu satu kesalahan.

Ibu...
Tuhan menciptakan kau dengan tiga pasang mata,
Sepasang mata pertama dapat menembus ‘pintu’ yang tertutup rapat dan kau bertanya pada kami, ‘Apa yang sedang kau lakukan didalam situ nak?’ padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya. Sepasang
mata kedua itu di letakkan Tuhan di belakang kepala ibu, sehingga kau bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, kau dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh kau lihat. Dan, sepasang mata ketiga untuk menatap lembut kami anakmu yang mengakui kekeliruan yang kami lakukan. Mata itu bisa bicara! Mata itu berkata, ‘Saya mengerti dan saya sayang padamu nak!’ meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.

Ibu....
Kasih sayang dan cintamu itu seperti derasnya hujan yang menumbuhkan tanaman di bumi dengan indah sehingga menghasilkan buah matang meranum pada tanaman itu.
Dengan derasnya cinta dan kasih sayangmu itu, kau mampu menumbuhkan semangat dan gairah kami untuk tetap melangkah maju di kehidupan yang tak mudah ini, dan kau tak akan pernah berhenti mengguyur kami dengan derasnya cinta dan kasih sayangmu hingga kau benar-benar yakin bahwa kehidupan yang tak mudah ini mampu kami perlakukan dengan indah, seindah doa yang kau lantunkan pada Sang Maha Kuasa di atas sajadah di keheningan malam, seindah kesabaran yang kau lukiskan di atas kanvas keimanan, seindah kebersyukuran yang senantiasa kau lantunkan di atas bukit ketakwaan, dan seindah tindakan yang kau lakukan di atas jalan kesungguhan.

Ibu....
Air matamu itu seperti jernihnya air yang mengalir dari pegunungan menuju samudera kehidupan dan terjun ke sungai-sungai kebahagiaan yang memercikkan air senyuman, harapan dan keberanian di setiap kejernihan air yang mengalir.

Ibu....
Doamu itu bagaikan perisai emas yang tak hanya mampu melindungi kami dari gangguan tapi juga mampu mengindahkan kami dengan emas keyakinan dan menyilaukan keragu-raguan hingga sikap ragu-ragu enggan menghampiri kami dan pergi dari kehidupan kami untuk selama-lamanya.

Ibu....
Kami sadar,
Kami tahu,
Kami mengerti,
Berjuta tindakan yang kami lakukan untuk membuat kau tersenyum tak akan cukup mampu menggantikan derasnya cinta dan kasih sayangmu, takkan bisa menghapus air matamu dan takkan mampu menghentikan doamu pada Sang Pencipta.
Namun kami yakin,
Dan, kami percaya,
Satu doa yang kami ucapkan pada Sang Maha Kuasa cukup mampu membuat hati ibu sebahagia anak rusa, jiwa ibu sekuat pohon beringin, hidup ibu seindah bunga tulip di Amsterdam, pikiran ibu sebersih udara pegunungan, dan wajah ibu secantik bidadari surga.

Tuhan,
Di setiap sendi kehidupan, kami sering melukai hati ibu kami, kini saatnya kami memohon pada Engkau agar Kau bersedia mengobati luka ibu kami dengan curahan cinta, dan kasih sayangMu pada ibu kami sebagaimana ibu kami mencintai dan menyayangi kami. Aamiin

12.06.2012.
TMD - Giving spirit for you all.

Banyak menulis, banyak berkata, banyak berdosa. Maafkan admin ya sahabat TMD?

Kopi "Cinta"

Photo: Aku memang jatuh cinta padamu pada saat pertama kita bertemu, dan aku juga telah lama memendam rasa cinta ini. Dan seberapa lamapun aku memendam rasa cinta padamu, bagiku itu adalah waktu yang singkat karena aku selalu bisa melihatmu tersenyum bahagia bersama orang yang kau cinta.
Dan, saat ini aku tak meminta Tuhan utk menemukan kau dan aku, dalam sebuah pertemuan yg indah lalu aku bisa mengatakan cinta padamu.
Aku hanya meminta kepada Tuhan agar aku selalu bisa melihatmu bahagia dan berharap kau tak kecewa atau bahkan meneteskan air mata bila putus cinta.
Oh Tuhan, bukalah pintu hatiku agar ku bisa mencintai orang lain karena-Mu, dan melupakan dia juga karena-Mu.
Tuhan aku mohon jika memang dia kau ciptakan dari tulang rusukku utk menemani
kesepianku, pertemukanlah kami dalam sebuah mahligai
pernikahan yg bisa mengantarkan kami pada sebuah
kebahagiaan dan bila dia tidak Kau ciptakan dari tulang rusukku ijinkanlah aku bertemu dia suatu saat nanti hanya utk mengungkapkan rasa cinta ini walau tak bisa memilikinya.
Karena, bagiku lebih baik mencintai seseorang yg tak bisa ku miliki daripada memiliki seseorang yg tak pernah ku cintai.

26.03.2012.
TMD - Giving spirit for you all.
Aku memang jatuh cinta padamu pada saat pertama kita bertemu, dan aku juga telah lama memendam rasa cinta ini. Dan seberapa lamapun aku memendam rasa cinta padamu, bagiku itu adalah waktu yang singkat karena aku selalu bisa melihatmu tersenyum bahagia bersama orang yang kau cinta.
Dan, saat ini aku tak meminta Tuhan utk menemukan kau dan aku, dalam sebuah pertemuan yg indah lalu aku bisa mengatakan cinta padamu.
Aku hanya meminta kepada Tuhan agar aku selalu bisa melihatmu bahagia dan berharap kau tak kecewa atau bahkan meneteskan air mata bila putus cinta.
Oh Tuhan, bukalah pintu hatiku agar ku bisa mencintai orang lain karena-Mu, dan melupakan dia juga karena-Mu.
Tuhan aku mohon jika memang dia kau ciptakan dari tulang rusukku utk menemani
kesepianku, pertemukanlah kami dalam sebuah mahligai
pernikahan yg bisa mengantarkan kami pada sebuah
kebahagiaan dan bila dia tidak Kau ciptakan dari tulang rusukku ijinkanlah aku bertemu dia suatu saat nanti hanya utk mengungkapkan rasa cinta ini walau tak bisa memilikinya.
Karena, bagiku lebih baik mencintai seseorang yg tak bisa ku miliki daripada memiliki seseorang yg tak pernah ku cintai.

26.03.2012.
TMD - Giving spirit for you all.

Beauty of "SYUKUR"

Photo: The beauty of SYUKUR.

Jika kehidupan ini menghadirkan kesedihan, untuk apakah Allah memberi kenikmatan yang membahagiakan dan tak terhitung jumlahnya di dalam kehidupan kita?
"Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)." [QS. Ibrahim: 34]

Oleh karena itu, jika kita merasakan kesedihan yang mendalam di kehidupan kita, ada baiknya kita bermuhasabah sebelum menyalahkan orang lain atau bahkan Allah atas kesedihan yang kita rasakan.

Maxim Gorky berkata,
"Kebahagiaan itu selalu terlihat kecil jika Anda hanya memegangnya di tangan Anda, tetapi jika Anda melepaskannya, Anda akan belajar betapa besar dan berharganya kebahagiaan tersebut."

Hal ini sudah cukup menjelaskan bahwa, kesedihan itu datang dari sikap kita yang tak mau berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Bukan orang lain yang tak mau berbagi kebahagiaan dengan kita. Mungkin inilah sebabnya mengapa Allah tak henti-hentinya bertanya kepada kita, "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" [Ar-Rahman: 13]

Tanpa kita sadari, kita telah mendustakan nikmat Allah berupa kebahagiaan dengan cara tak mau berbagi kebahagiaan dengan sesama. Dan, terdapat kecenderungan untuk menikmati kebahagiaan itu sendiri. Maka, pantaskah kita menyalahkan orang lain yang terlihat bahagia dari kita dan menyalahkan Allah yang tidak membahagiakan kita seperti orang tersebut? Sedang kebahagiaan itu tidak kita dapatkan karena sikap kita yang tidak mau berbagi kebahagiaan dengan orang lain dan mendustakan nikmat Allah.

Ingatlah,
Yang menjadikan bahagia itu mudah dan tampak besar sekaligus berharga adalah di saat kita bisa menerima nikmat Allah dengan senang hati dan berbagi nikmat itu dengan orang lain. Serta, yang menjadikan kesedihan itu sulit adalah di saat kita tak bisa tidur ketika melihat orang lain bahagia dan tak mau berbagi kebahagiaan dengan orang lain yang terlihat lebih bahagia dari kita. So, untuk apakah kita di risaukan dengan kesedihan, jika kebahagiaan itu adalah sebuah kemudahan untuk di dapatkan?

Bukankah Allah sendiri yang membisikkan kalimat indah kepada Muhammad, Rasul akhir zaman, "Aku tergantung bagaimana cara hamba-Ku memandang." [HR. Bukhari dan Muslim].
Hadits ini menganjurkan kita agar selalu berbaik sangka kepada Allah atas segala apapun yang kita rasakan bahkan termasuk kesedihan. Dan, cara terbaik untuk berprasangka baik adalah dengan bermuhasabah. Dengan begitu kita akan tahu bahwa, betapa hinanya kita di hadapan Allah Yang Maha Besar karena sikap kezaliman kita yang berani mendustakan nikmat Allah dan menyalahkan orang lain atas kesedihan yang sebenarnya kita ciptakan sendiri.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah berkata, "Anak Adam condong pada kesombongan, padahal awalnya dia adalah air mani yang terpancar dan akhir nasibnya adalah bangkai yang menjijikkan. Dan, dia selalu membawa kotoran bersamanya."

So, di sinilah indahnya kebersyukurannya, ia tak hanya membawa kebahagiaan tapi juga menganjurkan kita untuk bermuhasabah atas segala kesedihan yang kita rasakan dan sikap sikut kiri, sikut kanan yang kita lakukan untuk memenuhi kebahagiaan adalah sebagian tanda bahwa kita tidak yakin bahwa Allah Maha Melihat.

Ya Rabb,
Boleh jadi Engkau biarkan kami bersedih, karena kami kami tidak tahu Engkau Maha Melihat. Kalau kami tahu Engkau Maha Melihat tentu kami tidak akan mendustakan nikmat dariMu dan kami akan berusaha berbagi nikmat pemberian dariMu dengan sesama kami. Engkau adalah Tuhan yang tidak pernah membuat kami bersedih, maka ampunilah dosa kami yang tidak pernah bersyukur atas banyaknya nikmat yang Engkau berikan dan cenderung menjadi manusia zalim karena mengingkari nikmatMu.
Aamiin

04.05.2012.
TMD - Giving spirit for you all.

Banyak menulis, banyak berkata, banyak berdosa. Maafkan admin ya sahabat TMD?The beauty of SYUKUR.

Jika kehidupan ini menghadirkan kesedihan, untuk apakah Allah memberi kenikmatan yang membahagiakan dan tak terhitung jumlahnya di dalam kehidupan kita?
"Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)." [QS. Ibrahim: 34]

Oleh karena itu, jika kita merasakan kesedihan yang mendalam di kehidupan kita, ada baiknya kita bermuhasabah sebelum menyalahkan orang lain atau bahkan Allah atas kesedihan yang kita rasakan.

Maxim Gorky berkata,
"Kebahagiaan itu selalu terlihat kecil jika Anda hanya memegangnya di tangan Anda, tetapi jika Anda melepaskannya, Anda akan belajar betapa besar dan berharganya kebahagiaan tersebut."

Hal ini sudah cukup menjelaskan bahwa, kesedihan itu datang dari sikap kita yang tak mau berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Bukan orang lain yang tak mau berbagi kebahagiaan dengan kita. Mungkin inilah sebabnya mengapa Allah tak henti-hentinya bertanya kepada kita, "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" [Ar-Rahman: 13]

Tanpa kita sadari, kita telah mendustakan nikmat Allah berupa kebahagiaan dengan cara tak mau berbagi kebahagiaan dengan sesama. Dan, terdapat kecenderungan untuk menikmati kebahagiaan itu sendiri. Maka, pantaskah kita menyalahkan orang lain yang terlihat bahagia dari kita dan menyalahkan Allah yang tidak membahagiakan kita seperti orang tersebut? Sedang kebahagiaan itu tidak kita dapatkan karena sikap kita yang tidak mau berbagi kebahagiaan dengan orang lain dan mendustakan nikmat Allah.

Ingatlah,
Yang menjadikan bahagia itu mudah dan tampak besar sekaligus berharga adalah di saat kita bisa menerima nikmat Allah dengan senang hati dan berbagi nikmat itu dengan orang lain. Serta, yang menjadikan kesedihan itu sulit adalah di saat kita tak bisa tidur ketika melihat orang lain bahagia dan tak mau berbagi kebahagiaan dengan orang lain yang terlihat lebih bahagia dari kita. So, untuk apakah kita di risaukan dengan kesedihan, jika kebahagiaan itu adalah sebuah kemudahan untuk di dapatkan?

Bukankah Allah sendiri yang membisikkan kalimat indah kepada Muhammad, Rasul akhir zaman, "Aku tergantung bagaimana cara hamba-Ku memandang." [HR. Bukhari dan Muslim].
Hadits ini menganjurkan kita agar selalu berbaik sangka kepada Allah atas segala apapun yang kita rasakan bahkan termasuk kesedihan. Dan, cara terbaik untuk berprasangka baik adalah dengan bermuhasabah. Dengan begitu kita akan tahu bahwa, betapa hinanya kita di hadapan Allah Yang Maha Besar karena sikap kezaliman kita yang berani mendustakan nikmat Allah dan menyalahkan orang lain atas kesedihan yang sebenarnya kita ciptakan sendiri.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah berkata, "Anak Adam condong pada kesombongan, padahal awalnya dia adalah air mani yang terpancar dan akhir nasibnya adalah bangkai yang menjijikkan. Dan, dia selalu membawa kotoran bersamanya."

So, di sinilah indahnya kebersyukurannya, ia tak hanya membawa kebahagiaan tapi juga menganjurkan kita untuk bermuhasabah atas segala kesedihan yang kita rasakan dan sikap sikut kiri, sikut kanan yang kita lakukan untuk memenuhi kebahagiaan adalah sebagian tanda bahwa kita tidak yakin bahwa Allah Maha Melihat.

Ya Rabb,
Boleh jadi Engkau biarkan kami bersedih, karena kami kami tidak tahu Engkau Maha Melihat. Kalau kami tahu Engkau Maha Melihat tentu kami tidak akan mendustakan nikmat dariMu dan kami akan berusaha berbagi nikmat pemberian dariMu dengan sesama kami. Engkau adalah Tuhan yang tidak pernah membuat kami bersedih, maka ampunilah dosa kami yang tidak pernah bersyukur atas banyaknya nikmat yang Engkau berikan dan cenderung menjadi manusia zalim karena mengingkari nikmatMu.
Aamiin

12.6.2012.
TMD - Giving spirit for you all.

Banyak menulis, banyak berkata, banyak berdosa. Maafkan admin ya sahabat TMD?

Success

Photo: Masalah terbesar yang menghambat kesuksesan selama ini bukanlah terletak pada kurangnya harta yang di miliki, melainkan pada kurangnya keinginan untuk menciptakan kesuksesan itu ada, yang menjadi hambatan terbesar selama ini.

Hidup ini adalah pilihan, maka pilihlah dengan kebesaran hati untuk meyakini bahwa sukses bukanlah hal tersulit untuk di capai, karena ia akan segera melentur dan datang menghampiri Anda seiring dengan langkah pertama yang Anda ciptakan untuk mencapainya. Namun, ia akan mengeras dan BAM! Membuat Anda gagal, jika Anda berhenti melangkah ketika langkah pertama yang Anda ciptakan membuat Anda terjatuh. Berdirilah! Dan ciptakan langkah kedua, ketiga dan seterusnya, dan seterusnya hingga kesuksesan itu benar-benar menghampiri kehidupan Anda. Ingatlah ini, Enggan menciptakan langkah pertama karena takut gagal adalah hal yang biasa, namun enggan melakukan langkah selanjutnya setelah langkah pertama tercipta adalah hal yang tak biasa.

Oleh sebab itu, ciptakanlah langkah pertama dan jangan berhenti melangkah sebelum kesuksesan datang menghampiri Anda. Dan jangan takut gagal! Karena, jika Anda terjatuh dan gagal Anda tetap terhormat. Sebab, orang-orang yang terjatuh dan gagal dalam langkah pertama sudah pasti berhasil menciptakan langkah pertama. Maka dari itulah Anda tetap terhormat.

Camkan ini, ada dua hal yang akan terjadi jika Anda berani menciptakan langkah pertama. Yang pertama Anda akan benar-benar berhasil dan yang kedua Anda akan gagal dengan cara terhormat.

Lalu, cara terbaik untuk menciptkan langkah pertama adalah segera melangkah!Masalah terbesar yang menghambat kesuksesan selama ini bukanlah terletak pada kurangnya harta yang di miliki, melainkan pada kurangnya keinginan untuk menciptakan kesuksesan itu ada, yang menjadi hambatan terbesar selama ini.

Hidup ini adalah pilihan, maka pilihlah dengan kebesaran hati untuk meyakini bahwa sukses bukanlah hal tersulit untuk di capai, karena ia akan segera melentur dan datang menghampiri Anda seiring dengan langkah pertama yang Anda ciptakan untuk mencapainya. Namun, ia akan mengeras dan BAM! Membuat Anda gagal, jika Anda berhenti melangkah ketika langkah pertama yang Anda ciptakan membuat Anda terjatuh. Berdirilah! Dan ciptakan langkah kedua, ketiga dan seterusnya, dan seterusnya hingga kesuksesan itu benar-benar menghampiri kehidupan Anda. Ingatlah ini, Enggan menciptakan langkah pertama karena takut gagal adalah hal yang biasa, namun enggan melakukan langkah selanjutnya setelah langkah pertama tercipta adalah hal yang tak biasa.

Oleh sebab itu, ciptakanlah langkah pertama dan jangan berhenti melangkah sebelum kesuksesan datang menghampiri Anda. Dan jangan takut gagal! Karena, jika Anda terjatuh dan gagal Anda tetap terhormat. Sebab, orang-orang yang terjatuh dan gagal dalam langkah pertama sudah pasti berhasil menciptakan langkah pertama. Maka dari itulah Anda tetap terhormat.

Camkan ini, ada dua hal yang akan terjadi jika Anda berani menciptakan langkah pertama. Yang pertama Anda akan benar-benar berhasil dan yang kedua Anda akan gagal dengan cara terhormat.

Lalu, cara terbaik untuk menciptkan langkah pertama adalah segera melangkah!

Senyum ^-^

Photo: Tersenyumlah!

Satu hal yang pasti dalam setiap kehidupan adalah kematian.
"Dan Allah telah menciptakan kamu, kemudian mewafatkanmu." (Q.S. An-Nahl : 70)

Maka itu, janganlah biarkan hidup Anda seperti duduk di kursi kematian dan di ikat dengan banyaknya tali ketakutan akan kelaparan, kehasuan dan penyakit, sehingga membuat hati Anda berada dalam kesedihan. Padahal,
"Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." (Q.S. At-Taubah : 40)

Mengertilah, Allah menciptakan Anda di dunia untuk duduk di kursi kehidupan dan membebaskan Anda dari belenggu ketakutan dengan banyaknya nikmat yang Dia berikan.
"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya." (Q.S. An-Nahl : 18)

Oleh karenanya, merupakan suatu kekonyolan sekaligus kebodohan jika Anda tak bersedia tersenyum saat berada di kehidupan yang di dalamnya terdapat banyak nikmat, hingga membuat Anda tak merasa lapar,
"Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan." (Q.S. An-Nahl : 69)

Juga tak merasa haus,
"Dan sungguh, pada hewan ternak terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah di telan bagi orang yang meminumnya." (Q.S. An-Nahl : 66)

Dan mendapat obat untuk penyakit,
"Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia." (Q.S. An-Nahl : 69)

Mengapakah Anda harus berlama-lama membiarkan diri Anda terikat dengan tali ketakutan akan kelaparan, kehausan dan penyakit. Sedang, burung yang terbang di pagi hari tak kelaparan saat ia kembali ke sarangnya ketika sore datang. Unta juga tak kehausan saat ia berada di padang pasir yang panas. Dan, ikan-ikan di lautan pun akan sembuh saat kulitnya tergores dengan kerang dan kail para pemancing yang tajam.

Sadarilah, jika Anda terus terikat dengan tali ketakutan dan duduk di kursi kematian, sama halnya membiarkan diri Anda berada dalam penjara cina. Konon, seoran narapidana di cina di tempakan di bawah keran air yang hanya meneteskan air setiap satu menit selama satu tahun. Dan hal itu membuat banyak nara pidana bersedih dan bahkan setress. Cobalah sesekali beranjak dari kursi Anda, untuk melihat hutan-hutan belantara yang di dalamnya ada pepohonan dan pegunungan yang bukan hanya terdapat berbagai buah-buahan di berbagai pepohonan tetapi juga sekumpulan lebah yang membuat sarang untuk obat bagi kesembuhan penyakit Anda.
"Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, "Buatlah sarang di gunung-gunung dan di pohon-pohon kayu." (Q.S. An-Nahl : 68)
Dan, perhatikanlah sungai-sungai yang mengalir dari hulu ke hilir yang menyuarakan gemercik air untuk Anda minum. Juga lihatlah hewan-hewan ternak yang makan rerumputan di hutan belantara tersebut, hingga ia menghasilkan susu murni yang bisa Anda minum.

Dan, sesaat setelah menikmati makanan, minuman dan obat-obatan yang terhampar luas di alam ciptaan Allah maka bersyukurlah lalu tersenyumlah!

Semoga bermanfaat. Aamiin

12.06.2012.
TMD - Giving spirit for you all.
Tersenyumlah!

Satu hal yang pasti dalam setiap kehidupan adalah kematian.
"Dan Allah telah menciptakan kamu, kemudian mewafatkanmu." (Q.S. An-Nahl : 70)

Maka itu, janganlah biarkan hidup Anda seperti duduk di kursi kematian dan di ikat dengan banyaknya tali ketakutan akan kelaparan, kehasuan dan penyakit, sehingga membuat hati Anda berada dalam kesedihan. Padahal,
"Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." (Q.S. At-Taubah : 40)

Mengertilah, Allah menciptakan Anda di dunia untuk duduk di kursi kehidupan dan membebaskan Anda dari belenggu ketakutan dengan banyaknya nikmat yang Dia berikan.
"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya." (Q.S. An-Nahl : 18)

Oleh karenanya, merupakan suatu kekonyolan sekaligus kebodohan jika Anda tak bersedia tersenyum saat berada di kehidupan yang di dalamnya terdapat banyak nikmat, hingga membuat Anda tak merasa lapar,
"Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan." (Q.S. An-Nahl : 69)

Juga tak merasa haus,
"Dan sungguh, pada hewan ternak terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah di telan bagi orang yang meminumnya." (Q.S. An-Nahl : 66)

Dan mendapat obat untuk penyakit,
"Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia." (Q.S. An-Nahl : 69)

Mengapakah Anda harus berlama-lama membiarkan diri Anda terikat dengan tali ketakutan akan kelaparan, kehausan dan penyakit. Sedang, burung yang terbang di pagi hari tak kelaparan saat ia kembali ke sarangnya ketika sore datang. Unta juga tak kehausan saat ia berada di padang pasir yang panas. Dan, ikan-ikan di lautan pun akan sembuh saat kulitnya tergores dengan kerang dan kail para pemancing yang tajam.

Sadarilah, jika Anda terus terikat dengan tali ketakutan dan duduk di kursi kematian, sama halnya membiarkan diri Anda berada dalam penjara cina. Konon, seoran narapidana di cina di tempakan di bawah keran air yang hanya meneteskan air setiap satu menit selama satu tahun. Dan hal itu membuat banyak nara pidana bersedih dan bahkan setress. Cobalah sesekali beranjak dari kursi Anda, untuk melihat hutan-hutan belantara yang di dalamnya ada pepohonan dan pegunungan yang bukan hanya terdapat berbagai buah-buahan di berbagai pepohonan tetapi juga sekumpulan lebah yang membuat sarang untuk obat bagi kesembuhan penyakit Anda.
"Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, "Buatlah sarang di gunung-gunung dan di pohon-pohon kayu." (Q.S. An-Nahl : 68)
Dan, perhatikanlah sungai-sungai yang mengalir dari hulu ke hilir yang menyuarakan gemercik air untuk Anda minum. Juga lihatlah hewan-hewan ternak yang makan rerumputan di hutan belantara tersebut, hingga ia menghasilkan susu murni yang bisa Anda minum.

Dan, sesaat setelah menikmati makanan, minuman dan obat-obatan yang terhampar luas di alam ciptaan Allah maka bersyukurlah lalu tersenyumlah!

Semoga bermanfaat. Aamiin

12.06.2012.
TMD - Giving spirit for you all.